Sabtu, 04 Mei 2019

Hubungan antara Perintah Sholat dengan Transisi (Pergantian Ruas) Waktu dalam Satu Putaran Bumi

*1. Tengah Hari, Matahari mulai Condong (==>sholat dhuhur)*
*2. Sore, Matahari ke barat mulai Turun (==>sholat Ashar)*
*3. Permulaan Malam, menuju Waktu malam (==>sholat Magrib)*
*4. Awal dan menuju Gelap Malam (==>sholat Isya')*
*5. Malam yg Panjang(sunyi-senyap) menuju Pagi(waktu Subuh dan Dhuha) (==> sholat Fajar)*

*Peristiwa-peristiwa penting di waktu Subuh*

11/81  Mereka (para utusan): ”Wahai Luth, sesungguhnya kami adalah Rasul-Rasul Tuhanmu. Mereka tidak akan sampai kepadamu, berjalanlah dengan keluargamu pada bahagian malam. Dan jangan ada yang tertinggal seorangpun dari kamu, kecuali istrimu, bahwa musibahnya akan ditimpakan mereka. Sesungguhnya yang dijanjikan mereka itu waktu Subuh, bukanlah Subuh itu sudah dekat?”. (26/189, 54/33, 54/34, 54/38, 15/58, 15/59, 15/60, 66/10).

15/66  Dan Kami laksanakan atasnya perintah itu bahwa rentetan orang-orang itu terputus di waktu Subuh. (11/82, 37/135, 37/136, 37/137, 7/97, 7/98).

15/83  Lalu mengambil mereka tiupan keras di waktu Subuh. (11/83, 15/66, 7/97, 7/98, 11/95).

37/137  Sesungguhnya kamu berlalu atas mereka di waktu subuh. (11/81, 7/84, 15/65, 15/66, 15/73, 15/74).

68/17  Bahwa akan Kami uji mereka sebagaimana Kami uji kelompok (kawanan) jannah (kebun) ketika menentukan akan menyabitnya diwaktu subuh. (15/66, 11/82, 7/97, 7/98).

68/21  Lalu mereka saling berteriakan di waktu subuh. (3/54, 68/17, 7/133).

74/34  Demi Subuh ketika berbeban (Matahari). (10/5, 39/5, 71/16, 78/13).

100/3 Demi yang mengobah waktu Subuh (dia bergerak dari selatan atau utara). (25/25, 33/63, 37/2, 7/187).

100/11  Bahwa Tuhan mereka Hari itu akan mengabarkan pada mereka. (75/13, 17/14, 83/9, 83/20).( Catatan: Dalam Surat/Ayat: 100/1 dinyatakan bahwa Shuur itu sering datang, maka mestilah sekarang ini dia sudah ada, kita tinggal mencari pasti akan diketemukan. Lalu dikatakan bahwa dia memperlihatkan sinar cemerlang, berarti dia memantulkan cahaya yang sangat cemerlang. Kemudian dikatakan bahwa dia yang mengobah waktu Subuh. Kita tahu bahwa waktu Subuh itu karena Matahari terbit dari arah timur, maka Shuur itu tentulah berjalan bukan dari timur, tetapi dari selatan atau utara. Dengan demikian dia berjalan sangat cepat dan melawan peredaran alam semesta itu, maka dia pastilah “non partikel” yang senantiasa meninggalkan partikel. Walaupun dia non partikel, tetapi karena unsure yang ada pada diri Shuur itu juga ada pada setiap bintang, maka ketika melewati bintang-bintang itu, akan menyatu dengan unsure yang sama pada bintang itu, akibatnya bintang-bintang itu tetap akan terbawa yang istilahnya terseret oleh Shuur. Namun demikian karena Shuur itu sangat besar luar biasa, maka semua bintang dan juga Matahari kita yang terseret dan di ikuti oleh semua planet yang mengitari, dianggap seperti debu saja kalau dibandingkan dengan Shuur iitu. Karena itu dikatakan yang mengikut padanya (Shuur itu) seolah debu kecil bila di-banding dengan Shuur itu. Semua bintang-bintang dan termasuk Tatasurya kita akan berpusat pada satu kesatuan dengan Shuur yang menyeretnya. Oleh karena jumlah Shuur itu ada delapan (69/17), maka semua bintang-bintang itu nantinya akan berpusat menjadi delapan rombongan Shuur yang menyeretnya. Karena itu Surat Al Aadiyat (100) Ayat 1 s.d 5 itu menggambarkan Shuur yang jumlahnya delapan itu, sekarang ini sudah sering datang, dengan membawa pantulan sinar cemerlang, yang ditugaskan untuk mengobrak-abrik semua bintang di- angkasa itu dan termasuk Tatasurya kita dan Bumi yang kita tempati ini. Setelah diperhatikan, maka Shuur yang sesuai dengan informasi Ayat-Ayat tersebut adalah yang sering kita lihat sebagai: ”COMET” yang juga membawa pantulan sinar cemerlang yang sering datang kepada kita. Itulah yang nantinya akan bertugas pada Hari yang biasa kita kenal dengan “Yaumus Sa’ah” atau “Hari Kehancuran Total”).

*Peristiwa-peristiwa penting di waktu Dhuha*

7/98  Atau merasa amankah penduduk suatu Negri, jika datang pada mereka kekuatan (siksaan) Kami pada waktu dhuha (Matahari naik) sedang mereka bermain-main?. (6/65, 16/26, 7/4, 17/15, 29/59).

20/59  Berkata (Musa): "Janjimu pada Hari keramaian dan manusia di kumpulkan waktu dhuha (Matahari naik dipagi hari)”. (7/112, 26/37, 43/47).