Jumat, 06 Desember 2019

100. Al 'Aadiyaat



100/1  Demi yang sering datang dengan megahnya (yaitu Shuur). (42/5, 81/15, 69/13).

100/2  Demi (Shuur) yang memperlihatkan sinar cemerlang. (51/1, 51/2, 51/3).

100/3  Demi yang mengobah waktu Subuh (dia bergerak dari selatan atau utara). (25/25, 33/63, 37/2, 7/187).

100/4  Maka mengikut padanya sebagai debu (karena dia sangat besar luar biasa, maka Tatasurya yang terseret seolah-olah debu). (39/68, 69/14, 55/37).

100/5  Berpusat padanya (Shuur itu) sebagai satu kesatuan. (77/3, 79/4, 69/17).

100/6  Sesungguhnya manusia itu untuk Tuhannya membantah. (4/60, 33/72, 42/48).

100/7  Bahwa dia sebagai penyaksi (pemberi bukti) atas yang demikian. (75/14, 6/130).

100/8  Bahwa dia untuk mencintai kebaikan adalah sangat. (89/15, 41/49, 104/3).

100/9  Tidakkah dia ketahui ketika dibongkar apa yang dalam kubur? (82/4, 101/4).

100/10  Dan dinampakkan apa yang di dalam dada. (53/41, 40/85, 78/18).

100/11  Bahwa Tuhan mereka Hari itu akan mengabarkan pada mereka. (75/13, 17/14, 83/9, 83/20).( Catatan: Dalam Surat/Ayat: 100/1 dinyatakan bahwa Shuur itu sering datang, maka mestilah sekarang ini dia sudah ada, kita tinggal mencari pasti akan diketemukan. Lalu dikatakan bahwa dia memperlihatkan sinar cemerlang, berarti dia memantulkan cahaya yang sangat cemerlang. Kemudian dikatakan bahwa dia yang mengobah waktu Subuh. Kita tahu bahwa waktu Subuh itu karena Matahari terbit dari arah timur, maka Shuur itu tentulah berjalan bukan dari timur, tetapi dari selatan atau utara. Dengan demikian dia berjalan sangat cepat dan melawan peredaran alam semesta itu, maka dia pastilah “non partikel” yang senantiasa meninggalkan partikel. Walaupun dia non partikel, tetapi karena unsure yang ada pada diri Shuur itu juga ada pada setiap bintang, maka ketika melewati bintang-bintang itu, akan menyatu dengan unsure yang sama pada bintang itu, akibatnya bintang-bintang itu tetap akan terbawa yang istilahnya terseret oleh Shuur. Namun demikian karena Shuur itu sangat besar luar biasa, maka semua bintang dan juga Matahari kita yang terseret dan di ikuti oleh semua planet yang mengitari, dianggap seperti debu saja kalau dibandingkan dengan Shuur iitu. Karena itu dikatakan yang mengikut padanya (Shuur itu) seolah debu kecil bila di-banding dengan Shuur itu. Semua bintang-bintang dan termasuk Tatasurya kita akan berpusat pada satu kesatuan dengan Shuur yang menyeretnya. Oleh karena jumlah Shuur itu ada delapan (69/17), maka semua bintang-bintang itu nantinya akan berpusat menjadi delapan rombongan Shuur yang menyeretnya. Karena itu Surat Al Aadiyat (100) Ayat 1 s.d 5 itu menggambarkan Shuur yang jumlahnya delapan itu, sekarang ini sudah sering datang, dengan membawa pantulan sinar cemerlang, yang ditugaskan untuk mengobrak-abrik semua bintang di- angkasa itu dan termasuk Tatasurya kita dan Bumi yang kita tempati ini. Setelah diperhatikan, maka Shuur yang sesuai dengan informasi Ayat-Ayat tersebut adalah yang sering kita lihat sebagai: ”COMET” yang juga membawa pantulan sinar cemerlang yang sering datang kepada kita. Itulah yang nantinya akan bertugas pada Hari yang biasa kita kenal dengan “Yaumus Sa’ah” atau “Hari Kehancuran Total”).