Rabu, 08 Mei 2024

Allah Memasukkan Malam pada Siang dan Memasukkan Siang pada Malam dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar

22/61  Demikianlah, bahwa Allah memasukkan malam pada siang dan memasukkan siang pada malam, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Melihat. (24/44, 25/62, 3/27, 3/190, 39/5, 79/29).

22/62  Demikianlah, bahwa Allah, DIA-lah yang hak (logis/benar), bahwa yang mereka seru selain DIA adalah bathil (keliru). Dan sesungguhnya Allah, DIA Maha Tinggi lagi Maha Besar. (6/73, 20/114, 18/109, 31/27, 31/30, 3/102, 2/147, 17/81, 13/16).

2/255  Allah, tiada Tuhan selain DIA yang hidup yang membangun (berdiri). Tiada padanya mengantuk dan tidak tidur. Bagi-NYA apa yang di Samawat dan apa yang di Bumi. Siapakah yang sempat menolong pada-NYA kecuali dengan ijin-NYA? DIA mengetahui apa yang hadapan mereka dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak menguasai sesuatu dari ilmu-NYA kecuali yang DIA kehendaki. Sangat luas wilayah kekuasaan-NYA Samawat dan Bumi. Tidaklah memberatkan-NYA untuk menjaga keduanya (Samawat dan Bumi) dan DIA Maha tinggi lagi Maha besar. (4/139, 6/79, 13/12, 20/6, 57/3, 57/22, 65/12).



36/40  Tidaklah patut Matahari baginya mencapai Bulan (Qomar), dan tidak pula malam mendahului siang. Dan setiapnya bergerak (beredar) di angkasa (falak). (6/96, 14/33, 41/37, 22/18). 

(Catatan: Daerah kutub utara dan selatan akan terjadi siang dan malam setiap 6 (enam) Bulan sekali. Maka kalau di Katulistiwa siang hari, dan kutub-kutub terjadi kegelapan (36/37) bukan berarti malam mendahului siang atau sebaliknya, dan Matahari tetap beredar dalam garis edarnya dan tidak akan Matahari protes kepada Bulan, bahwa waktunya siang kenapa terjadi kegelapan atau sebaliknya).